close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Pasar Obligasi Indonesia Semakin Menggoda, Investor Makin Berani?

spot_img

jabarpos.id, Jakarta – Pasar obligasi di Indonesia menunjukkan geliat yang semakin positif. Aldiracita Sekuritas Indonesia mencatat peningkatan penerbitan obligasi hingga lebih dari 11% dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan minat yang tinggi dari korporasi untuk memanfaatkan instrumen investasi ini.

Anindita Cintasya, Director of Investment Banking Aldiracita Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa meskipun kondisi ekonomi sempat mengalami fluktuasi, tren penerbitan obligasi korporasi tetap menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) hingga level 4,75% turut menjadi katalis positif bagi pasar obligasi.

Baca juga:  Long Weekend Jalur Puncak Bogor Terapkan Ganjil Genap Hingga Hari Senin
Pasar Obligasi Indonesia Semakin Menggoda, Investor Makin Berani?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Penerbitan obligasi saat ini mayoritas mengalami oversubscribe, karena permintaan yang lebih besar dari penawaran," ujar Anindita dalam acara Road to CNBC Awards 2025 ‘Best Securities and Fund Managers’.

Obligasi konvensional masih mendominasi pasar, diikuti oleh sukuk yang permintaannya terus meningkat. Selain itu, obligasi tematik seperti Green Bond dan Social Bond juga semakin diminati, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan investasi berkelanjutan.

Baca juga:  RUU Prioritas DPR 2025 Mencerminkan Agenda Prabowo

Regulasi baru yang mempermudah investor untuk berinvestasi pada surat berharga juga menjadi faktor pendorong ramainya penerbitan obligasi. Investor kini mulai melirik jenis investasi lain selain obligasi korporasi pada umumnya, seperti social bond, green bond, dan perpetual bond.

Meskipun perpetual bond masih tergolong baru di Indonesia, Aldiracita Sekuritas Indonesia berupaya menjembatani investor dengan penerbit instrumen ini. Tantangan utama perpetual bond adalah penentuan tolok ukur (benchmark) karena tidak memiliki waktu jatuh tempo.

Baca juga:  Calon Pendamping Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024: Siapa Saja?

"Obligasi perpetual tidak memiliki jatuh tempo, tetapi memiliki periode tertentu yang bisa di-call oleh penerbit. Di situlah benchmark dari pricing-nya ditentukan," pungkas Anindita.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait