close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

31.5 C
Jakarta
Jumat, November 21, 2025

PT Timah Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Produksi, Ada Apa?

spot_img

JABARPOS.ID – PT Timah Tbk (TINS) akhirnya buka suara terkait penyebab produksi timah yang belum sesuai harapan hingga kuartal III-2025. Penjelasan ini disampaikan langsung oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani.

Menurut Fina, produksi timah perusahaan mengalami penurunan 20% secara tahunan (year on year/yoy), menjadi 12.157 metrik ton hingga kuartal III-2025. Penurunan juga terjadi pada logam timah, yakni sebesar 25% yoy menjadi 10.855 metrik ton, serta penjualan logam timah yang turun 30% yoy menjadi 9.469 metrik ton.

Baca juga:  Ekspansi Bioetanol Indonesia Terhambat Gejolak Global, Ada Apa?
PT Timah Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Produksi, Ada Apa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Padahal, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), PT Timah menargetkan volume produksi sebesar 21.500 metrik ton dengan perolehan laba Rp1,1 triliun. Fina mengakui bahwa hingga September, pencapaian laba baru sekitar Rp600 miliar. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis target laba di akhir tahun 2025 dapat tercapai.

Fina menjelaskan bahwa kendala penjualan menjadi salah satu penyebab belum optimalnya kinerja perusahaan. PT Timah berencana untuk menggabungkan penjualan yang tertunda dengan penjualan di kuartal IV-2025. Selain itu, upaya pembukaan lokasi tambang yang tertunda, terutama di laut, akan terus diupayakan di kuartal IV-2025, dan jika belum selesai akan dijadikan program di tahun 2026.

Baca juga:  DPRD Jabar Terima Audiensi Dugaan Penyalahgunaan Dana Baznas Jabar: Tidak Terbukti

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Rendi Kurniawan, menambahkan bahwa belum rampungnya rencana pembukaan lokasi tambang baru di laut, seperti Laut Rias hingga Laut Beriga, menjadi penyebab utama tidak tercapainya target produksi. Padahal, wilayah tersebut direncanakan menjadi salah satu wilayah produksi utama di tahun 2025.

Selain itu, keterlambatan perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) yang sebagian besar jatuh tempo di tahun 2025, baru selesai di bulan Juni, juga berdampak pada penerbitan RKAP Revisi dan volume produksi.

Baca juga:  Harga Minyak Dunia Berfluktuasi, Nasib Bisnis Migas di Ujung Tanduk?

Faktor lain yang tak kalah penting adalah maraknya penambangan ilegal di wilayah IUP PT Timah, yang masih menjadi tantangan besar bagi perusahaan.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Converse dan Swarosvski hadirkan siluet Chuck 70 De Luxe Squared

Jenama alas kaki Converse resmi berkolaborasi dengan jenama kristal Swarovski untuk menghadirkan siluet terbaru dari Converse Chuck 70 De Luxe Squared dengan 1.300 keping...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Mau Hidup Sehat Tanpa Ribet? Galaxy Watch 7 Jawabannya!

Bosan dengan hidup yang kurang sehat? Ingin lebih aktif dan memantau kondisi tubuh dengan mudah? Samsung Galaxy Watch 7 hadir dengan segudang fitur canggih...
Berita terbaru
Berita Terkait