close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.3 C
Jakarta
Jumat, Desember 6, 2024

Bjorka Bobol 6 Juta NPWP, Jokowi Segera Perintahkan Kominfo-BSSN Mitigasi Kebocoran Data NPWP

spot_img

Jakarta | Jabar Pos – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, buka suara terkait kabar kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) termasuk milik sejumlah tokoh penting yakni, Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kementerian Keuangan mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

“Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman,” kata Dwi, Rabu, (18/9/2024).

Baca juga:  Pipa Yang Rusak Akibat Terkubur Tanah Longsor, Menyebabkan Pemadaman Air di Medan Serta Deli Serdang

Isu ini naik ke publik setelah pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto dalam laman X-nya, mengungkapkan adanya penjualan jutaan data NPWP di forum ilegal. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, dan e-mail.

Teguh Aprianto turut mengunggah tangkapan layar di Breach Forums. Dalam foto tersebut, ada nama Bjorka sebagai user tertanggal 18 September 2024. Totalnya, ada 6,6 juta data yang dijual di forum itu. Data-data tersebut dibanderol dengan nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 152,96 juta (kurs Rp 15.296).

Baca juga:  Ridwan Kamil Temui Eks Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, Tegaskan Bukan Timses

“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, e-mail, dan lain-lain,” kata Teguh dalam laman X-nya yakni, @secgron.

Presiden RI, Joko Widodo buka suara terkait hal ini. Ia mengatakan, telah memerintahkan Kemenkominfo, Kemenkeu, hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia, untuk segera mengambil langkah. Serta meminta ada mitigasi secepatnya.

“Ya saya sudah perintahkan Kominfo maupun Kemenkeu untuk memitigasi secepatnya, termasuk BSSN untuk memitigasi secepatnya,” tuturnya di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis, (19/9/2024).

Baca juga:  Puluhan Orang Meninggal Saat Musim Hujan Melanda

Jokowi turut mengungkap, bahwa peristiwa ini pun terjadi di negara lain. Ia menduga kebocoran data terjadi karena keteledoran password hingga penyimpanan data yang berbeda-beda.

“Dan peristiwa seperti ini kan juga terjadi di negara-negara lain yang semua data itu mungkin karena keteledoran password. Bisa terjadi karena penyimpanan data yang juga terlalu banyak di tempat-tempat yang berbeda, bisa menjadi ruang untuk diretas oleh hacker,” kata Joko Widodo. (far)

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...
Berita terbaru
Berita Terkait