Banten | Jabar Pos – Dua kandidat yang didukung kuat bersaing untuk jabatan gubernur Banten pada 27 November 2024, dengan salah satu pesaing yang telah berpengaruh selama beberapa dekade.
Mantan walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yang seorang politikus Partai Golkar yang merupakan bagian dari dinasti politik di Banten.
Kini ia mencalonkan dirinya sebagai gubernur dengan pasangannya Ade Sumardi dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P).
Mereka bersaing melawan Andra Soni dari Partai Gerindra dan pasangannya Achmad Dimyati Natakusumah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang mencalonkan diri dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dengan 8,9 juta orang dalam daftar pemilih, Banten memiliki jumlah pemilih terdaftar terbesar kelima secara nasional.
Airin adalah saudara ipar mantan gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, juga dari Golkar. Atut dicopot dari jabatannya setelah hukumannya dalam dua kasus korupsi.
Dijuluki “Keluarga dinasti”, keluarga gubernur yang memiliki kasus tapi masih memiliki pengaruh yang signifikan di provinsi Banten.
Setidaknya beberapa anggota keluarga memegang jabatan terpilih di Banten, seperti dua kali bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan wakil walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.
Airin mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif dan memenangkan kursi di legislatif nasional. Dirinya menerima suara terbanyak di antara kandidat Golkar lainnya.
Analisa mengatakan bahwa keluarga Airin menjadi salah satu alasan utama Golkar masih berpengaruh di Provinsi.
“Airin dan keluarganya memiliki basis pendukung yang lebih kuat di kota-kota dan kabupaten di bagian utara Banten, tetapi belum masuk ke bagian selatan di mana keluarga Dimyati sekarang lebih berpengaruh,” kata analis Wasisto Raharjo Jati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pasangan Airin-Ade menjanjikan program Banten Madani, yang bertujuan untuk memudahkan akses ke perawatan kesehatan untuk membuat pendidikan lebih inklusif melalui beasiswa bagi orang miskin.
Ia juga menawarkan skema perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan, termasuk anak-anak cacat dan yatim piatu.
Andra dan Dimyati, sementara itu, mengatakan akan membangun lebih banyak puskesmas di desa-desa serta rumah sakit di kota-kota dan kabupaten di seluruh provinsi.
Mereka juga mengatakan akan membuat pendidikan menengah di sekolah swasta dan negeri gratis. (die)