Jakarta | Jabar Pos – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia Pada hari Senin (25/11) mengatakan, Indonesia akan mulai mengirimkan prekursor baterai ke Amerika Serikat untuk Tesla pada akhir tahun ini.
Prekursor baterai adalah bahan yang digunakan untuk memproduksi katoda baterai, yang nantinya akan dirakit oleh produsen menjadi baterai kendaraan listrik.
“Bulan ini, prekursor kami akan langsung diekspor ke Amerika untuk produk Tesla,” kata Bahlil.
Indonesia yang merupakan rumah bagi cadangan nikel terbesar di dunia, telah berusaha memposisikan dirinya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan EV global.
Negara ini mengekspor sebagian besar nikelnya ke Cina, tetapi melihat AS rumah bagi raksasa EV Tesla, sebagai pasar alternatif yang menjanjikan untuk bahan baterai utama.
Indonesia juga telah merayu Tesla sejak tahun 2020, untuk berinvestasi di industri manufaktur baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Berusaha memanfaatkan cadangan nikel Indonesia yang kaya untuk digunakan dalam produksi baterai domestik, tetapi tidak berhasil.
Pada tahun 2023, menurut laporan hanya 13 persen nikel Tesla yang berasal dari Indonesia. Tesla juga mencatat bahwa “transisi ke EV tidak akan mungkin dilakukan hanya dengan mengandalkan nikel non-Indonesia”
Bahlil melanjutkan dengan mengatakan bahwa Indonesia telah membuat kemajuan dalam hilir nikelnya.
Karena negara tersebut bergerak maju untuk memproses komoditas secara lokal menjadi prekursor, katoda, dan sel baterai dibandingkan dengan mengekspornya sebagai bahan baku.
Bahlil mengungkapkan, bahwa negara ini sedang membangun ekosistem baterai EV-nya di Karawang, Jawa Barat. Kemajuan ini telah mencapai sekitar 80 persen dan akan selesai pada akhir November.
Pabrik di Karawang dapat menghasilkan hingga 10 Gigawatt (GWh) sel baterai setiap tahun. Itu dibangun melalui usaha patungan antara produsen Korea Selatan Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution (LGES).
“Indonesia adalah salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil yang lengkap dari hulu hingga hilir,” katanya.
Sebelumnya, Bahlil menegaskan kembali komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara menjadi 8 persen per tahun.
Kementerian telah menyiapkan peta jalan untuk 28 komoditas hilir utama, 91 persen di antaranya berada dalam lingkup kementerian, yang akan membutuhkan investasi sebesar US$618 miliar hingga 2040. (die)