close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.1 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Intel Terancam, Trump Gelontorkan Dana Ratusan Triliun Rupiah!

spot_img

jabarpos.id – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Intel, tengah menghadapi tantangan berat di industri chip, terutama setelah kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini dinilai tertinggal dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang menjadi pemasok chip bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, Qualcomm, AMD, bahkan Intel sendiri.

Namun, Intel mulai melakukan pembenahan, termasuk restrukturisasi kepemimpinan di awal tahun ini. Kabar terbaru menyebutkan bahwa pemerintah AS telah mengambil 10% saham di perusahaan pembuat chip tersebut. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengungkapkan pada Jumat (22/8) bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk mengamankan perusahaan-perusahaan AS.

Baca juga:  24 Selebritas Resmi Duduk di Kursi DPR, Mulan Jameela hingga Verrel Bramasta
Intel Terancam, Trump Gelontorkan Dana Ratusan Triliun Rupiah!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Saham Intel langsung merespons positif dengan kenaikan sekitar 6% selama perdagangan Jumat. Pemerintah AS berinvestasi sebesar US$8,9 miliar (Rp144 triliun) dalam saham biasa Intel, membeli 433,3 juta lembar saham dengan harga US$20,47 per lembar.

Intel mencatat bahwa harga yang dibayarkan pemerintah merupakan diskon dari harga pasar saat ini. Dana pemerintah berasal dari hibah berdasarkan Undang-Undang CHIPS yang telah diberikan tetapi belum dibayarkan, serta hibah pemerintah terpisah dalam program pembuatan chip yang aman.

Baca juga:  Sungai Cikaniki Kembali Tercemar, DLH Kabupaten Bogor Lakukan Tindakan Serius

"AS tidak membayar apa pun untuk saham ini, dan saham tersebut sekarang bernilai sekitar US$11 miliar dolar AS," tulis Trump di Truth Social. Ia menambahkan bahwa ini adalah kesepakatan yang luar biasa bagi AS dan Intel.

Pemerintah juga akan memiliki surat perintah untuk membeli tambahan 5% saham Intel jika perusahaan tersebut tidak lagi menjadi pemilik mayoritas bisnis pengecorannya. Meskipun demikian, pemerintah AS tidak akan memiliki kursi dewan direksi atau hak tata kelola lainnya.

Baca juga:  RAJA Lepas Saham RATU Puluhan Miliar, Ada Apa?

CEO Intel, Lip-Bu Tan, menyatakan bahwa Intel sangat berkomitmen untuk memastikan teknologi tercanggih di dunia adalah buatan AS. Langkah ini menandai pergeseran dalam kebijakan industri AS, di mana pemerintah mengambil peran aktif di sektor swasta.

Lutnick menjelaskan bahwa pemerintah AS mengupayakan kepemilikan saham di Intel sebagai imbalan atas dana Undang-Undang CHIPS. "Kita harus mendapatkan kepemilikan saham untuk uang kita," katanya.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait