close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.7 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

PTBA Beri Sinyal Dividen, Investor Jangan Panik Dulu!

spot_img

JABARPOS.ID, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberikan sedikit gambaran mengenai rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2025 di tengah fluktuasi harga batu bara yang terjadi belakangan ini.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA, Una Lindasari, mengungkapkan harapan agar harga batu bara dapat kembali stabil. Hal ini penting agar perusahaan tetap mampu mencetak laba bersih dan melanjutkan tradisi pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Baca juga:  Hambalang Retreat, Pesan Prabowo Subianto Kepada Calon Menteri Kabinet
PTBA Beri Sinyal Dividen, Investor Jangan Panik Dulu!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Kita sama-sama berdoa saja, mudah-mudahan harga batubara lebih tinggi lagi supaya profit kami tetap terjaga. Tapi untuk saat ini, kami tetap akan berusaha supaya tidak mengecewakan investor," ujarnya saat acara Pubex Live 2025, Kamis (11/9/2025).

Seperti diketahui, harga batu bara sempat mengalami penurunan akibat dinamika permintaan dan penawaran di pasar global. Selain itu, terbitnya Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 72 Tahun 2025 yang kemudian disusul dengan Kepmen ESDM No. 268 Tahun 2025, membuat PTBA lebih selektif dalam penjualan batu bara, fokus pada penjualan yang sesuai dengan Harga Patokan Batubara (HPB).

Baca juga:  Polemik Pembubaran Diskusi Diaspora, Divisi Propam Telah Periksa 30 Anggota Polisi

Dari sisi kinerja keuangan, PTBA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4% year on year (yoy) menjadi Rp 20,45 triliun pada semester I-2025. Namun, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 59% yoy menjadi Rp 0,83 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batu bara PTBA sebesar 4% yoy menjadi Rp 930.000 per ton.

Baca juga:  Bencana Banjir Bandang di Sudan Renggut 30 Nyawa, Puluhan Lainnya Hilang

Una menambahkan, PTBA juga mengalami kenaikan biaya produksi sekitar 3% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan royalti, kenaikan harga bahan bakar akibat penggunaan B40, serta kenaikan biaya transportasi sesuai kontrak dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menerapkan kebijakan kenaikan biaya sebesar 4% setiap tahunnya.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait