Jabarpos.id, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari PT RMK Energy Tbk (RMKE), di mana pemegang kendali perusahaan, PT RMK Investama, baru saja melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya. Transaksi penjualan saham ini mencapai 875 juta unit atau setara dengan 20% dari total saham yang beredar. Aksi korporasi ini tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan investor dan pelaku pasar modal.
Menurut laporan jabarpos.id, transaksi penjualan saham tersebut dilakukan pada tanggal 29 dan 30 September lalu. Akibatnya, kepemilikan PT RMK Investama di RMKE menyusut signifikan, dari sebelumnya 3,36 miliar saham menjadi hanya 2,48 miliar saham.

Sekretaris Perusahaan RMK Energi, Muhtar, menjelaskan bahwa divestasi ini bertujuan untuk merealisasikan keuntungan dari kenaikan harga saham RMKE serta meningkatkan porsi kepemilikan saham oleh publik. "Latar belakang dilakukannya transaksi oleh PT RMK Investama adalah untuk merealisasikan keuntungan atas peningkatan harga saham dan untuk meningkatkan kepemilikan saham oleh publik," ujarnya dalam keterbukaan informasi.
Lebih lanjut, Muhtar merinci bahwa pihak-pihak yang menjadi lawan transaksi adalah PT Magna Investasi Sejahtera, PT Global Multi Investasi, PT Alpha Investasi Asia, PT Artha Dana Indonesia, dan PT Mitra Investasi Gemilang. Ia menegaskan bahwa tidak ada hubungan afiliasi antara pihak-pihak tersebut dengan RMKE, pemegang saham, maupun pengurus perusahaan.
Harga rata-rata penjualan saham dalam transaksi ini adalah Rp890 per saham. Harga ini ditentukan berdasarkan 90% dari harga rata-rata saham RMKE selama 25 hari terakhir, yaitu Rp886,5 per saham. Sebagai informasi tambahan, harga penutupan saham RMKE pada tanggal 29 September 2025 adalah Rp1.535 per saham.
Penjualan saham dilakukan secara bertahap, dengan 10,5% saham dilepas pada tanggal 29 September 2025 dan 9,5% sisanya dilepas pada tanggal 30 September 2025. Aksi pelepasan saham oleh pengendali ini tentu menjadi perhatian pelaku pasar, mengingat dampaknya terhadap pergerakan harga saham RMKE ke depan.