jabarpos.id – Kabar mengejutkan datang dari bursa saham, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), emiten sawit milik taipan Putera Sampoerna, resmi menjadi bagian dari POSCO International Corporation melalui anak perusahaannya, AGPA Pte. Ltd. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengakuisisi 65,721% saham SGRO dari Twinwood Family Holdings Ltd.
Transaksi besar ini tercatat pada pasar negosiasi, Rabu (19/11/2025), dengan nilai mencapai Rp 9,44 triliun. Lebih dari 1,19 miliar saham SGRO berpindah tangan dengan harga Rp 7.903 per saham.

Manajemen AGRO dalam keterbukaan informasinya, Kamis (20/11/2025), mengonfirmasi, "Pengambilalihan saham Perseroan milik Twinwood Family Holdings Limited oleh AGPA Pte. Ltd. (anak perusahaan dari POSCO International Corporation)."
Presiden Direktur Grup Sampoerna, Bambang Sulistyo, mengungkapkan ketertarikan banyak investor terhadap industri kelapa sawit Indonesia. Pihaknya meyakini POSCO International adalah pemilik baru yang ideal untuk melanjutkan tren positif kinerja SGRO dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Kami sangat bersyukur karena telah menemukan rumah baru bagi SGRO. Kami yakin, pemilik baru akan menjadi rumah yang baik bagi para pegawai dan membawa SGRO pada prospek pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depan," ujar Bambang.
Lalu, siapa sebenarnya POSCO International yang berani menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk mengakuisisi SGRO?
POSCO International adalah perusahaan global asal Korea Selatan yang merupakan bagian dari POSCO Group. Perusahaan ini memiliki cakupan bisnis yang luas, meliputi perdagangan, energi, baja, dan agribisnis.
Berdasarkan data dari situs resmi perusahaan, pada tahun 2024, POSCO International mencatatkan penjualan sebesar KRW 32.340,8 miliar atau sekitar Rp 368,5 triliun (dengan kurs 1 KRW = Rp11,39). Laba operasionalnya mencapai KRW 1.116,9 miliar atau sekitar Rp12,72 triliun pada periode yang sama.
Bisnis utama perusahaan berfokus pada tiga pilar utama: perdagangan, sumber daya, serta pengembangan dan operasi infrastruktur. Selain itu, POSCO International juga memiliki spesialisasi di bidang energi (gas alam, LNG, energi surya, energi angin, hidrogen), baja dan bahan baku baja, material baterai sekunder, gandum, minyak nabati, kapas, serta bioplastik.
Di Indonesia, POSCO Grup telah memiliki jejak yang signifikan melalui PT Krakatau POSCO, pabrik baja terintegrasi di Cilegon, dan kerjasama di sektor energi dengan konsorsium Pertamina Hulu Energi North East Java.
Kehadiran POSCO International di industri sawit Indonesia dimulai pada tahun 2011 dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Papua Selatan melalui PT Bio Inti Agrindo. Mereka juga mengoperasikan tiga pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang menghasilkan 210 ribu ton minyak sawit per tahun, serta pabrik penyulingan minyak sawit di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun. Akuisisi SGRO semakin memperkuat posisi POSCO International di sektor agribisnis Indonesia.





