Kenya | Jabar Pos – Rebecca Cheptegei, Pelari Maraton Uganda, meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan karena diduga tubuhnya disiram bensin dan dibakar oleh kekasihnya, Dickson Ndiema Marangach, di kediamannya di Endebess, wilayah barat Trans-Nzoia, Kenya, (1/9).
Rebecca yang baru saja bertanding di Olimpiade Paris lalu, mengalami luka bakar lebih dari 75 persen tubuhnya.
Agnes Barbara, seorang saksi yang merupakan tetangga Rebecca, mengaku melihat Rebecca sempat meminta tolong setelah insiden tersebut.
“Saya berada di dalam rumah dan mendengar orang-orang berteriak, ‘kebakaran’. Ketika saya keluar, saya melihat Rebecca yang terbakar berlari ke arah rumah saya, sambil berteriak ‘tolong saya’,” ungkapnya sambil menangis, dilansir salah satu media internasional pada Minggu, (9/8).
Agnes menuturkan, saat ia pergi mengambil air, Rebecca kembali disiram bensin oleh pelaku. Pelaku juga sempat terbakar dan pergi ke arah taman untuk memadamkan api.
“Saat saya pergi mengambil air dan berteriak minta tolong, penyerangnya muncul lagi dan menyiram Rebecca dengan bensin yang lebih banyak, kemudian pelaku juga terbakar, ia berlari ke arah taman untuk mencoba memadamkannya. Kami kemudian pergi untuk membantu Rebecca,” tuturnya.
Polisi menangani kasus kematian ini, sebagai pembunuhan oleh mantan pasangannya dan telah ditetapkan sebagai tersangka utama. Pemerintah Daerah mengatakan, keduanya berselisih tentang sebidang tanah kecil tempat tinggal Rebecca Cheptegei, dan kasusnya masih menunggu penyelesaian.
Pelaku akan didakwa di pengadilan atas tuduhan tersebut setelah keluar dari rumah sakit. Lantaran, kini pelaku tengah memulihkan diri dari cedera yang dideritanya pasca insiden itu.
“Kami telah membuka berkas, penyelidikan sudah pada tahap lanjut,” kata Petugas Investigasi divisi Kriminal, Kennedy Apindi kepada salah satu media internasional. (far)