Tirana | Jabar Pos – Saat berbicara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu, (22/9/2024) Edi Rama, Perdana Menteri Albania mengungkap, bermaksud mendirikan Negara Mikro di Tirana bagi kelompok Islam sufi bernama Komunitas Muslim Bektashi. Mirip seperti Vatikan di Roma, Italia, yang menjadi pusat ajaran agama Katolik.
Dalam jurnal berjudul A Political History of Bektashism in Albania karya Albert Doja, Komunitas Muslim Bektashi merupakan, Kelompok Islam Sufi yang berasal dari Kekaisaran Ottoman. Komunitas ini terbentuk dari berbagai Komunitas Islam Sufi yang berkembang di Kawasan Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13.
Nama Bektashi diambil dari nama pendirinya, yakni Haji Bektash. Ia merupakan seorang Tokoh Islam yang berasal dari Khorasan, sebuah wilayah yang terletak di Timur Laut Iran. Namun, ia dibesarkan di Anatolia (sekarang Turki).
Pada abad ke-16, Komunitas Muslim Bektashi mulai mengadopsi aliran Islam Syiah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan mereka kepada menantu Sayyidina Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib.
Menurut jurnal berjudul, Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia karya Mohammad Hasim, Syiah merupakan salah satu aliran Islam yang menyandarkan seluruh ajaran Islam kepada ajaran Sayidina Ali.
Aliran ini mulai muncul usai Nabi Muhammad SAW wafat. Aliran ini berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya muslim yang berhak menjadi Pemimpin Umat Muslim lainnya.
Seperti kelompok Islam Sufi pada umumnya, Komunitas Muslim Bektashi terbilang longgar dalam menegakkan hukum-hukum Islam. Dengan kata lain, mereka tidak terlalu patuh terhadap anjuran dan larangan yang ada di dalam ajaran Islam.
Saat ini, Muslim Bektashi merupakan Komunitas Muslim yang dominan di Albania. Berdasarkan sensus terakhir, sebanyak 50 persen dari total 2,4 juta penduduk Albania merupakan Umat Islam. Sebanyak 10 persen dari Umat Muslim di Albania merupakan bagian dari Komunitas Muslim Bektashi. (far)