close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.7 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Suku Bunga Dipangkas Nasabah Asuransi Auto Sumringah, Kok Bisa Gitu?

spot_img

Jabarpos.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga menjadi 5%. Langkah ini diprediksi membawa angin segar bagi para nasabah asuransi.

Handojo Gunawan Kusuma, Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM AAJI, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga berpotensi menghasilkan capital gain jangka pendek bagi industri asuransi. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan portofolio investasi perusahaan asuransi.

Baca juga:  Dana Nasabah Aman? LPS Gerak Cepat!
Suku Bunga Dipangkas Nasabah Asuransi Auto Sumringah, Kok Bisa Gitu?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Ini tentu saja memberikan keuntungan bagi pemegang polis unit link yang berinvestasi pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, serta menguntungkan perusahaan asuransi itu sendiri," ujar Handojo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Lebih lanjut, Handojo menambahkan bahwa penurunan suku bunga dalam jangka panjang diharapkan dapat memacu aktivitas ekonomi, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli ini diharapkan dapat mendorong penetrasi asuransi di Indonesia.

Baca juga:  Misteri Pelepasan Saham PTRO Terkuak, Ada Apa dengan Haji Robert dan Happy Hapsoro?

"Secara tidak langsung, penurunan suku bunga juga berpotensi meningkatkan harga saham, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi pemegang polis unit link saham," jelas Handojo.

Data dari AAJI menunjukkan bahwa hingga Juni 2025, industri asuransi jiwa mencatatkan total aset sebesar Rp630,53 triliun, meningkat 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Aset investasi juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,3% menjadi Rp551,31 triliun.

Baca juga:  Rahasia di Balik Buyback Saham SIG Rp 300 Miliar

Industri asuransi jiwa melakukan diversifikasi penempatan investasi pada berbagai instrumen yang diperbolehkan oleh OJK. Beberapa di antaranya adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang mengalami pertumbuhan 14,6% dan berkontribusi 40,5% terhadap total investasi, serta Sukuk Korporasi yang tumbuh 14,2% dan berkontribusi 9,7% terhadap total investasi. Sementara itu, investasi pada saham dan reksadana mengalami penurunan masing-masing sebesar 13,6% dan 6,8%.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait