Jabarpos.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025), di tengah gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak pekan lalu. Data menunjukkan IHSG dibuka ambruk hingga 2,69% atau setara dengan 210,39 poin, berada di level 7.620,10. Bahkan, beberapa menit setelah pembukaan, koreksi semakin dalam hingga mencapai 3,51%.
Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 970,79 miliar, melibatkan 954 juta saham dalam 76.012 kali transaksi. Mayoritas saham terpantau berada di zona merah, dengan hanya 12 saham yang menguat, sementara 580 saham melemah dan 44 lainnya stagnan.

Di tengah situasi ini, BEI mengundang sejumlah jurnalis untuk bertemu dengan manajemen guna memberikan keterangan terkait kondisi pasar. Pihak BEI menegaskan bahwa aktivitas perdagangan tetap berjalan normal. Pertemuan ini juga direncanakan dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, perwakilan Bank Indonesia, dan perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih solid. Ia menekankan pentingnya fundamental yang kuat bagi investor pasar modal dan memastikan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.
Namun, kekhawatiran akan dampak kerusuhan dan penjarahan yang terjadi pekan lalu membayangi pasar. Seruan aksi demonstrasi lanjutan pada 1-5 September 2025 menambah sentimen negatif. Investor khawatir aksi demonstrasi yang lebih besar dapat memicu arus modal asing keluar dari pasar saham.
Selain aksi demonstrasi, pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi, termasuk Indeks Manufaktur PMI Indonesia, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi sektor manufaktur. S&P Global dijadwalkan merilis data PMI periode Agustus 2025. Sebelumnya, aktivitas manufaktur Indonesia mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut, dengan PMI berada di bawah angka 50.