jabarpos.id Jakarta – PT United Tractors Tbk (UNTR) membeberkan target ambisius untuk kinerja tahun 2025, di tengah dinamika perombakan portofolio yang dilakukan oleh Grup Astra. Langkah ini menjadi sorotan, mengingat posisi UNTR sebagai salah satu pilar penting dalam kerajaan bisnis Astra.
Direktur UNTR, Vilihati Surya, mengungkapkan proyeksi penjualan alat berat Komatsu hingga akhir 2025 mencapai 4.600 unit. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 4% dibandingkan tahun 2024, dengan dorongan utama berasal dari peningkatan permintaan "small machine".

"Hingga pertengahan tahun dan tujuh bulan pertama 2025, kami melihat kenaikan yang cukup signifikan. Namun, kami juga menyadari adanya tantangan di paruh kedua 2025. Oleh karena itu, hingga Desember 2025, penjualan Komatsu diperkirakan mencapai 4.600 unit, terutama disebabkan oleh penurunan permintaan ‘big machine’, khususnya di sektor pertambangan batu bara," jelas Vili dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025).
Di sektor kontraktor tambang, melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA), volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) diperkirakan mencapai 1,18 miliar BCM hingga akhir 2025. Meskipun angka ini turun 3% dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan ini tidak separah yang terjadi pada semester pertama 2025 yang tertekan oleh curah hujan tinggi.
UNTR juga menargetkan stripping ratio tetap stabil di level 7,7 hingga 7,8 pada 2025. Sementara itu, penjualan batu bara diperkirakan tumbuh 10% menjadi 11,1 juta ton, dengan komposisi 65% thermal coal dan 35% metallurgical coal. Secara keseluruhan, penjualan batu bara UNTR diperkirakan mencapai 14 juta ton, naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi pihak ketiga diperkirakan sedikit menurun ke level 2,9 juta ton.
Di segmen emas, UNTR menargetkan penjualan sekitar 240 ribu ons sepanjang 2025, naik 3% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh produksi dari Martabe, Sumbawa Agincourt, dan Sumbawa Jutaraya yang baru memulai penjualan sejak kuartal IV 2024. Untuk nikel, perseroan memproyeksikan penjualan ore sebesar 2 juta ton, tumbuh 1% dibandingkan 2024, terdiri dari 1,3 juta ton limonite dan 700 ribu ton saprolite.
"Untuk proyeksi 2026, kami berharap penjualan Komatsu relatif stabil di angka 4.600 dan sedikit meningkat di angka 4.700," ungkap Vili. Untuk tahun 2026, overburden removal Pama Persada Nusantara diproyeksikan meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang lebih baik. Untuk entitas anak Tuah Turangga Agung (TTA), penjualan batu bara diperkirakan melonjak 30% menjadi 19 juta ton pada 2026, dengan on coal sales sekitar 15 juta ton. Sementara itu, penjualan emas diperkirakan stabil di 240 ribu ons, dan nikel tetap di sekitar 2 juta ton di tahun depan.
Mengenai posisi UNTR dalam Grup Astra, perseroan menegaskan bahwa perusahaan tetap menjadi salah satu kontributor utama. Dari enam hingga tujuh pilar bisnis Astra, UNTR berada di posisi kedua setelah sektor otomotif dan jasa keuangan.
"Dengan posisi UNTR yang memberikan kontribusi signifikan, nomor dua dari bisnis keseluruhan dari enam atau tujuh pilar bisnis Astra, rasanya sudah cukup jelas bahwa UNTR akan tetap menjadi bagian dari Astra karena kita memberikan kontribusi yang sangat besar," tegasnya.
Menyusul pemberitaan ini, saham UNTR telah naik 4,34% ke angka Rp26.450 per saham, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp98,66 triliun.