Jabarpos.id, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuka lebar peluang untuk mengembangkan bisnis pusat datanya, NeutraDC, melalui berbagai skema menarik. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah penawaran umum perdana saham (IPO), namun Telkom tak ingin gegabah.
Direktur Wholesale & International Services Telkom, Honesti Basyir, menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah meningkatkan nilai bisnis data center agar dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan Telkom Group. "Apakah nanti melalui IPO atau strategi investasi, akan kami lihat mana yang memberikan valuasi terbaik bagi perusahaan," ujarnya saat Public Expose 2025, Jumat (12/9/2025).

Saat ini, Telkom telah mengoperasikan kapasitas sekitar 48 megawatt yang tersebar di tiga lokasi data center. Optimisme tinggi menyelimuti perusahaan, seiring dengan keyakinan bahwa kebutuhan akan data center akan terus meningkat, terutama dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI).
Bisnis data center Telkom dipandang tak terbatas oleh batasan geografis, sehingga kemitraan dengan pemain global menjadi kunci. Dengan menggandeng mitra berteknologi dan berstandar internasional, Telkom berambisi menghadirkan layanan setara operator kelas dunia.
"Kami juga sudah mengoperasikan data center sebesar 17 megawatt di Singapura dan berencana untuk berekspansi melihat peluang pembangunan data center di sekitar Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Batam, Singapura, dan Johor," jelas Honesti.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2024, NeutraDC dikabarkan telah melampaui valuasi US$ 1 miliar. Jabarpos.id melaporkan bahwa valuasi tersebut berasal dari proses negosiasi penjualan sebagian saham NeutraDC yang telah berlangsung sejak Oktober. Telkom disebut berencana menjual 20%-30% saham NeutraDC dengan harga yang akan mengangkat valuasi perusahaan menembus US$ 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun).
Singtel dan BDx Data Centers disebut-sebut sebagai pihak yang tertarik menjadi pemegang saham minoritas di NeutraDC. Singtel saat ini adalah pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel, setelah Telkom. Sementara itu, BDx telah membentuk bisnis patungan dengan Lintasarta, anak usaha PT Indosat Tbk.
NeutraDC merupakan salah satu unit usaha Telkom dengan pertumbuhan yang sangat pesat. Perusahaan berencana meningkatkan kapasitas data center mereka dari sekitar 60 MW pada 2024 menjadi 500 MW pada 2028.