Jabarpos.id, Jakarta – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), emiten milik Grup Bakrie, akhirnya angkat bicara setelah sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat lonjakan harga yang signifikan. Penghentian sementara perdagangan saham VKTR ini dilakukan setelah saham perusahaan melesat 12,50% hingga mencapai Rp252 per lembar pada Jumat (3/10/2025). Dalam sebulan terakhir, saham VKTR telah melonjak 103,23%, sementara secara year to date (ytd) kenaikannya mencapai 95,35%.
Menanggapi suspensi ini, Direktur VKTR, Achmad Amri Aswono Putro, menyatakan bahwa perusahaan selalu terbuka dan tidak menyembunyikan informasi material apapun yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. "Kami sangat berkomitmen untuk selalu memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sesuai ketentuan. Jika ke depan terdapat informasi khusus mengenai kepemilikan atau aksi korporasi dari pemegang saham utama, perusahaan akan melaporkannya sesuai aturan OJK dan Bursa," jelas Amri dalam Public Expose Insidentil yang digelar secara daring.

Dari sisi kinerja, jabarpos.id mencatat bahwa penjualan VKTR pada semester I 2025 mengalami pertumbuhan 12% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp414 miliar, terutama didorong oleh segmen manufaktur suku cadang kendaraan komersial. Meskipun demikian, laba bersih perusahaan mengalami penurunan 60% dari Rp20 miliar menjadi Rp8 miliar. Hal ini disebabkan pengakuan penjualan bus listrik yang masih terbatas pada paruh pertama tahun ini. Manajemen VKTR menegaskan bahwa sebagian besar pengiriman unit bus listrik baru akan direalisasikan pada semester kedua tahun 2025.
Amri menambahkan, proses produksi bus listrik dilakukan di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. Hal ini menyebabkan waktu pengiriman ke pelanggan membutuhkan waktu sekitar 6-9 bulan. "Order-order yang sudah kami produksi saat ini kebanyakan di T3 dan T4 sehingga memang akan ada pengakuan revenue yang peningkatannya cukup signifikan dari kendaraan penjualan, kendaraan listrik sementara dari unit usaha kita yaitu PT Bakrie Autopart dan anak-anak usahanya juga pasti akan memberikan kontribusi penjualan yang kurang lebih seperti yang sudah terjadi di semester 1," paparnya.
Jabarpos.id juga mencatat peningkatan total aset VKTR menjadi Rp1,79 triliun, seiring dengan penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang pada awal tahun. Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik serta meningkatkan uang muka seiring dengan masuknya pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan utama.