close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.7 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Prancis Terancam Bangkrut? Investor Panik Lepas Obligasi!

spot_img

Jabarpos.id, Jakarta – Pasar obligasi Prancis tengah bergejolak. Imbal hasil obligasi jangka panjang negara tersebut melonjak ke level tertinggi sejak tahun 2011 pada hari Selasa (2/9/2025), memicu kekhawatiran mendalam di kalangan investor. Situasi politik yang tidak menentu menjadi pemicu utama gejolak ini.

Pemerintahan Perdana Menteri Francois Bayrou berada di ujung tanduk. Mosi tidak percaya yang akan dibahas pekan depan, tepatnya Senin 8 September, mengancam keberlangsungan pemerintahannya. Ketidakpastian ini membuat investor was-was terhadap stabilitas ekonomi Prancis.

Baca juga:  Kejutan di Bursa, Saham Rugi Ini Justru Terbang Tinggi!
Prancis Terancam Bangkrut? Investor Panik Lepas Obligasi!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Jabarpos.id mencatat imbal hasil obligasi pemerintah Prancis dengan tenor 30 tahun melonjak tajam hingga mencapai 4,5%, naik signifikan dari 4,45% pada penutupan perdagangan hari Senin. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kemampuan Prancis membayar utang-utangnya di masa depan. Bahkan, imbal hasil obligasi 10 tahun Prancis hampir menyamai Italia, negara yang selama ini dikenal memiliki masalah anggaran yang kronis.

Baca juga:  J Resources Asia Pasifik Ungkap Alasan Lepas Tambang Emas ke United Tractors

"Kenaikan biaya pinjaman Prancis ini adalah sinyal ketidakpercayaan yang sangat negatif dari para investor," kata Aurelien Buffault, manajer obligasi di perusahaan pengelola aset Delubac, seperti dilansir jabarpos.id dari AFP.

PM Bayrou tengah berjuang keras untuk mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik. Ia berusaha meyakinkan mereka untuk menyetujui anggaran penghematan yang bertujuan untuk mengurangi tumpukan utang Prancis yang terus menggunung. Rencananya untuk menghemat sekitar US$51 miliar (Rp 837 triliun) melalui pengurangan jumlah hari libur dan pembekuan kenaikan belanja, ternyata tidak populer dan menuai banyak kritik.

Baca juga:  Hormati Sang Saka Merah Putih: Aturan dan Larangan yang Perlu Diketahui

Kathleen Brooks, direktur riset di platform perdagangan XTB, mengatakan bahwa "Kesulitan politik dan defisit anggaran yang tinggi bagaikan kriptonit bagi pasar obligasi saat ini, yang membuat Prancis menjadi incaran para investor obligasi." Situasi ini menempatkan Prancis dalam posisi yang sangat rentan dan membutuhkan solusi cepat untuk memulihkan kepercayaan pasar.

spot_img

Berita Terpopuler

Risiko Menyedihkan Jika Tak Bayar Pinjol!

Sumber informasi dari jabarpos.id menyebutkan bahwa pinjaman online (pinjol) memang memudahkan akses keuangan, namun risiko gagal bayar (galbay) perlu dipahami masyarakat. Kegagalan...

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Xiaomi Tinggalkan TV Murah? Fokus Bangun Ekosistem Pintar!

Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang dikenal dengan produk-produk terjangkau, dikabarkan akan meninggalkan strategi TV murah. Kabar ini mengejutkan banyak orang, mengingat Xiaomi selama...

Apple dan Nvidia Ingin "Berteman" dengan ChatGPT, Nilai Perusahaan Tembus Rp1.500 Triliun!

Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, sedang dalam pembicaraan serius untuk mendapatkan dana segar yang fantastis. Kabarnya, nilai perusahaan ini bakal melesat hingga lebih dari US$100...
Berita terbaru
Berita Terkait