close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.3 C
Jakarta
Kamis, Desember 12, 2024

Rencana Reformasi Pendidikan Pada Pemerintah Yang Baru, Para Analis Mengatakan Perlu Hati-Hati Dalam Mengubahnya Secara Drastis

spot_img

Jakarta | Jabar Pos – Setelah melihat berbagai inisiatif yang kontroversial di bawah naungan, mantan menteri pendidikan dan budaya Nadiem Makariem, pemerintah baru-baru ini mengusulkan untuk mereformasi sektor pendidikan dengan memperkenalkan kebijakan baru.

Sementara para analis mencatat bahwa kebijakan baru itu mungkin perlu, tetapi mereka juga memperingatkan bahwa terlalu banyak perubahan drastis dapat merugikan siswa.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, selama melakukan pertemuan koordinasi dengan kepala lembaga pendidikan secara nasional, pada Senin (11/11).

Gibran menuntut evaluasi menyeluruh terhadap sejumlah kebijakan yang bermasalah di sektor pendidikan, termasuk sistem pendaftaran zonasi.

Diperkenalkan pada tahun 2017 di bawah kepemimpinan mantan menteri pendidikan dan budaya Muhadjir Effendy.

Baca juga:  Buntut Kasus Supriyani, Yang Menjalar Kemana-mana

Sistem zonasi ini dibuat untuk memastikan akses yang lebih adil ke sekolah negeri dan untuk menghilangkan sebutan “Sekolah favorit” dengan memberikan alokasi kursi yang lebih besar untuk siswa yang tinggal di dekatnya.

Kebijakan itu pun dirusak di bawah pengawasan Nadiem. Nadiem yang saat itu memperkenalkan kurikulum Merdeka Belajar (pembelajaran mandiri), yang bertujuan untuk mengembangkan metode yang lebih fleksibel dan efektif bagi para guru dengan fokus pada pembangunan karakter justru dinilai kurang tepat.

Sistem pendidikan negara mengalami kurangnya perbaikan sejak saat itu. Para ahli mencatat pada penurunan skor Indonesia dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) terbaru.

Baca juga:  Pembangunan IKN Tidak Akan Bisa Cepat, Berikut Penjelasannya

Wakil Presiden Gibran, pada acara hari Senin (11/11) mengkritik kegagalan Nadiem untuk mengatasi keluhan publik tentang beberapa kebijakan pendidikannya.

Gibran yang saat itu mengirim surat keluhan kepada mantan menteri pendidikan itu, kala dirinya masih menjabat sebagai walikota Surakarta di Jawa Tengah, tetapi tidak mendapat respon dari Nadiem.

“Saya mengirim surat keluhan seputar kebijakan zonasi untuk pendaftaran siswa, program Merdeka Belajar dan ujian nasional. Tidak pernah ada tanggapan,” kata Gibran.

“Ketika kami pulang dari kamp pelatihan kabinet di Akademi Militer di Magelang, Oktober lalu, kami segera mulai berkoordinasi dan mengklik berbagai masalah,” tambah Gibran.

Baca juga:  Perjalanan Luar Negeri Perdana Prabowo, Menunjukkan Peran Global RI Aktif

Terlepas dari kebijakan zonasi, pertemuan koordinasi itu juga membahas masalah kritis lainnya terkait perekrutan guru tidak tetap.

Nadiem yang sebelumnya berjanji untuk mempekerjakan dua juta guru ini di bawah sistem ketenagakerjaan negara (PPPK), tetapi gagal memenuhi target.

“Dua masalah ini benar-benar menarik perhatian kami, tetapi pak presiden mengatakan kepada kami untuk tidak terburu-buru. Kami akan mempelajari kebijakan-kebijakan ini dengan hati-hati,” kata menteri sekolah Abdul Mu’ti.

Abdul juga mengatakan bahwa dia sedang memikirkan untuk menghidupkan kembali ujian nasional upaya meningkatkan prestasi akademik negara, dan penelitian itu saat ini sedang berlangsung. (die)

spot_img

Berita Terpopuler

Mengerikan!!! Tahanan Narkoba Dibunuh di Rumah Tahanan Kelas 1 Depok

Depok | Jabar Pos - Kejadian tragis menimpa seorang tahanan berinisial RAJS (26), yang ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan lebam di...

Prabowo Berikan Pesan Untuk Cabup Cawabup Bogor Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bogor | Jabar Pos - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, menyampaikan pesan untuk Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil...

Akhirnya Muncul, Kaesang Pangarep Hanya Senyum Saat Ditanya Soal Jet Pribadi

Jakarta | Jabar Pos - Setelah ramai jadi perbincangan publik terkait fasilitas jet pribadi, sehingga banyak pihak mempertanyakan keberadaan dirinya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum...

Kaesang Diminta KPK Tunjukkan Bukti Bayar Jet Pribadi Jika Memang Bukan Gratifikasi

Bogor | Jabar Pos - Setelah sebelumnya ramai di media sosial, beredar video pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang sedang berpergian ke Amerika...

Ketua Yayasan LBH ‘Kami Ada’ Desak Penyelidikan Menyeluruh Terkait Kasus Kematian Napi di Rutan Depok

Depok | Jabar Pos - Kasus tragis yang menimpa RA, seorang narapidana di Rutan Kelas 1 Depok, mengguncang publik. RA ditemukan tewas dengan sejumlah...

DPR Sepakati PKPU Pilkada, Akomodir Dua Putusan MK

Jakarta, Jabarpos.id - Komisi II DPR RI resmi menyetujui Rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Pilkada yang mengakomodir dua putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan...
Berita terbaru
Berita Terkait