Jakarta | Jabar Pos – Pemerintah telah membela keputusannya untuk memotong anggaran demi program makanan bergizi gratis unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo mengumumkan pada konferensi pers pada hari Jumat (29/11) bahwa pemerintah telah menetapkan anggaran per makan sebesar Rp 10.000 untuk program tersebut, lebih rendah dari perkiraan awalnya sebesar Rp 15.000.
Pengumuman tersebut telah memicu kekhawatiran luas mengenai apakah pemerintah dapat mewujudkan tujuan ambisius program tersebut untuk menyediakan makanan bergizi gratis kepada sekitar 82,9 juta anak sekolah, guru, wanita hamil, dan bayi.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan pemerintah telah berhasil menguji coba program makanan gratis di seluruh Jawa dalam beberapa bulan terakhir berdasarkan pengurangan anggaran sebesar Rp 10.000 per makanan.
“Dengan harga itu, kami dapat menyediakan makanan sekitar 600 hingga 700 kalori per porsi untuk siswa,” kata Hasan pada hari Sabtu (30/11).
Menteri Koordinasi Pemberdayaan Sosial, Muhaimin Iskandar mengatakan pada hari yang sama bahwa, pihak berwenang akan mengalokasikan lebih banyak dana di tahun-tahun berturut-turut setelah mempertahankan anggaran Rp 10.000 per makan selama tahun pertama program.
“Meskipun anggarannya terbatas, kami akan memastikan kualitas makanannya baik, termasuk memastikan bahwa mereka bergizi dan segar,” katanya.
Selama konferensi pers hari Jumat (29/11) Presiden mengutip kendala fiskal sebagai alasan di balik keputusan untuk memangkas anggaran per makan.
“Kami ingin menetapkan harga menjadi Rp 15.000 per porsi, tetapi kondisi fiskal hanya mengakomodasi Rp 10.000. Kami telah menghitung bahwa Rp 10.000 sudah cukup untuk menyediakan makanan berkualitas dan bergizi baik di sebagian besar wilayah,” katanya Presiden Prabowo.
Tujuan utama dari program makanan bergizi gratis adalah untuk memerangi stunting dan kekurangan gizi di masa kanak-kanak serta untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebelum pelantikannya pada bulan Oktober, tim transisi Prabowo mengatakan program makanan gratis akan dilaksanakan secara bertahap menuju implementasi penuh pada tahun 2029, ketika itu perkiraan biaya tahunannya akan mencapai Rp 450 triliun ($28 miliar).
Pemerintah telah menyisihkan Rp 71 triliun untuk implementasi tahap pertama program tahun depan untuk memberi makan sekitar 19,4 anak sekolah dan wanita hamil.
Pengamat juga khawatir atas potensi beban program pada keuangan negara dan ekonomi.
Terlepas dari itu, Prabowo telah berulang kali menyatakan komitmennya terhadap proyek tersebut sebagai program strategis nasional.
Setelah pelantikannya, Presiden mengatakan dia percaya Indonesia dapat mengikuti kesuksesan India yang telah menyediakan makanan gratis untuk anak-anak sekolah selama beberapa dekade, meskipun memiliki PDB per kapita yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia.
Prabowo juga mengatakan dia yakin program tersebut akan memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan produsen pangan di seluruh negeri. (die)