Jabarpos.id – Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan menyampaikan pidato penting di Simposium Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat (22/8/2025). Pidato bertajuk "Tinjauan Prospek Ekonomi dan Kerangka Kerja" ini dinantikan pasar di tengah tekanan politik dan dinamika ekonomi Amerika Serikat yang tinggi.
Powell diperkirakan akan membahas beberapa poin krusial, termasuk tekanan politik dari mantan Presiden Donald Trump yang terus mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga. Tekanan ini bahkan meluas ke isu lain, seperti renovasi kantor pusat The Fed dan tuduhan terhadap salah satu Gubernur The Fed. Namun, Powell diyakini akan tetap menjaga independensi bank sentral, tanpa menyerang pemerintahan secara langsung.

Pasar juga menantikan sinyal pemangkasan suku bunga pada bulan September. Goldman Sachs memprediksi Powell tidak akan memberikan sinyal eksplisit, tetapi arah pidatonya diperkirakan akan memperjelas kecenderungan ke arah tersebut. Sejak 2018, pidato Powell di Jackson Hole seringkali menjadi titik balik kebijakan penting The Fed.
Selain itu, Powell juga diperkirakan akan menyinggung kondisi pasar tenaga kerja yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Meskipun demikian, beberapa pejabat FOMC menilai pasar tenaga kerja masih cukup solid. Risalah rapat bulan Juli menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap inflasi lebih dominan dibandingkan risiko pelemahan tenaga kerja.
Beberapa Presiden regional The Fed, seperti Beth Hammack dari Cleveland, Raphael Bostic dari Atlanta, dan Schmid di Kansas City, telah menyatakan keraguan tentang perlunya pemotongan suku bunga pada bulan September.
"Kami tidak berharap Powell secara tegas mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan September, tetapi pidato tersebut harus memperjelas kepada pasar bahwa dia kemungkinan akan mendukungnya," kata ekonom Goldman Sachs, David Mericle, dalam sebuah catatan.
Pidato ini juga diperkirakan akan menyinggung evaluasi kerangka kebijakan The Fed. Pada tahun 2020, The Fed mengadopsi strategi "target inflasi rata-rata fleksibel", yang memberikan ruang bagi inflasi yang lebih tinggi jika pengangguran meningkat. Kebijakan ini dinilai berkontribusi pada lonjakan inflasi dalam beberapa tahun terakhir. Analis memperkirakan Powell akan mengarahkan The Fed kembali ke pendekatan pencegahan inflasi sejak dini.
Bagi pasar, pidato Jackson Hole selalu menjadi penanda arah kebijakan. Powell diprediksi akan tetap berhati-hati, menjaga keseimbangan antara memberikan kejelasan arah dan menghindari komitmen dini yang bisa mengecewakan investor.